Pengenalan Diri Melalui Kajian Seni Rupa dan Desain

 Alo!

Saya Dania Putri Azahra, kalian bisa panggil saya Dan. Saya lahir bukan dari keluarga seniman, Namun, ayah saya sangat gemar menggambar disekitarnya dan membaca buku cerita serta puisi. Saya rasa, keinginannya menjadi seniman diturunkan kepada saya karena beliau tidak dapat mewujudkan mimpinya. Walaupun pada akhirnya, saya masih belum mengerti seni seperti apa yang saya inginkan dalam hidup saya.

Ketika saya berumur 5 tahun, saya telah mulai menghiasi tembok rumah ayah saya dengan coretan asal. Bukannya marah, ayah saya justru ikut andil dalam memeriahkan tembok abunya yang telah hampir berubah warna. Mungkin dari situ ayah saya sudah mulai melihat potensi yang saya miliki sedari kecil. Kami menghabiskan waktu bersama tanpa memperdulikan apakah warna tersebut indah atau tidaknya. Maklum, kala itu saya belum mengerti seni seluruhnya.

Beranjak remaja muda, saya mulai menikmati animasi Jepang yang tayang pada hari-hari tertentu. Terbesit dalam benak saya, "Saya sepertinya bisa menggambar seperti itu!" lalu mencobanya di kertas gambar untuk tugas menggambar saya untuk sekolah. Garis demi garis, saya buat semirip mungkin. Pada saat itu, saya menikmati menggambar tanpa memikirkan proporsi tubuh maupun warna. Yang penting harus sama!

Ketika sudah lebih besar, saya mulai mengenali lukisan klasik. Lukisan Renaissance menarik perhatian mata saya. Warnanya yang elegan dan cantik, menarik perhatian saya setiap melihatnya. Setiap detail pada tiap lukisan, memberikan kesan tersendiri pada saya. Namun, saya urungkan niat saya untuk melangkah ke "Seni Lukis". Saya pikir, saya tidak bisa hidup dari lukisan tersebut. Saya mencari alternatif. Saya ingin tetap menggambar apapun yang saya inginkan, tapi saya ingin hidup dari gambar itu.

Kerap kali, saya merasa kehilangan jati diri dan keinginan untuk melanjutkan menggeluti dunia seni. Tapi pada akhirnya, saya berada di kampus ini. Saya mengambil DKV, karena saya rasa saya bisa hidup dari sana. Walaupun, saya masih mencari apakah benar saya bisa hidup dari hal tersebut. Rasa tersebut menggerogoti saya tiap harinya. Walaupun begitu, saya masih tetap penasaran dan akan terus mencoba.

Kalaupun akhirnya saya tidak bisa hidup dari seni yang saya inginkan, saya tidak penasaran lagi.

Komentar

Postingan Populer